MUSUH ABADI MANUSIA

"Katakanlah (hai Muhammad): 'Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengar sekumpulan jin akan Al-Qur'an lalu mereka berkata:"Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur'an yang menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-sekali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Rabb kami, dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Rabb kami; Dia tidak beristri dan tidak pula beranak.Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah (QS. 72: 1-4)

Di antara manusia siapakah yang tidak kenal iblis? "Makhluq yang dilaknat" yang telah menyesatkan pemikiran kebanyakan manusia, mengeluarkan mereka dari iman kepada kekafiran, menjatuhkan martabat manusia dari makhluq yang mulia menjadi hina dan durjana. Banyak manusia menyangka bahwa iblis punya kekuatan yang tidak mungkin ditaklukkan. Tatkala ia menyesatkan manusia, mengeluarkan mereka dari lingkaran nur iman ke lingkaran kegelapan, kekafiran dan jahiliyah, banyak orang menduga bahwa kekuatan iblis sangat besar dan mustahil untuk ditaklukkan.

Bahkan banyak pula kalangan awam yang ragu-ragu untuk bertaubat ketika melakukan dosa atau maksiat dengan mengatakan: "Apa daya kita, iblis sangat pandai". Inilah ungkapan yang banyak diucapkan, sekadar untuk mencari-cari alasan, demi membenarkan apa yang ia lakukan berdasar hawa nafsu dan mengikuti langkah-langkah syaitan. Kekeliruan pola pikir dan pendapat yang salah ini banyak tersebar di kalangan umat Islam. Benar bahwa syaitan senantiasa "bekerja" dalam skenario yang terpadu untuk menyesatkan manusia. Namun hal ini bukan suatu yang sulit untuk dipatahkan, bahkan sangat mungkin ditundukkan dan dikalahkan, serta dijauhkan dari kehidupan seorang muslim.

Walaupun syaitan selalu memerintahkan yang mungkar dan mencegah yang ma'ruf, senantiasa menjadikan perbuatan maksiat itu indah, selalu menyesatkan manusia; bukan berarti tak ada cara untuk melumpuhkan tipu dayanya. Ada satu cara yang efektif untuk mengalahkannya, yaitu: Kembali kepada Allah 'Azza wa Jalla dan berlindung kepada-Nya. Inilah satu-satunya cara yang paling ampuh untuk mengalahkan musuh abadi manusia ini.

"Iblis berkata: "Ya Tuhanku oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik perbuatan maksiat di atas muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka. Allah berfirman: "lnilah jalan yang lurus kewajiban Aku-lah menjaganya. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat. Dan sesungguhnya jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari mereka ". (QS. 15: 39-44).

Iblis hanya mampu berkuasa terhadap orang-orang yang menolak jalan Allah dan mengikuti jalan syaitan. Kekuasaannya hanya bisa mendominasi orang-orang yang telah terjatuh ke dalam rangkulannya. Kedaulatannya hanya bisa tegak di dalam diri orang-orang yang telah meninggalkan keimanan kepada Allah SWT, ingkar dan kafir kepadaNya, dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya.

Terhadap hamba-hamba Allah yang taat dan ikhlas, syaitan tidak memiliki kekuasaan dan tidak mampu berbuat apapun juga. Inilah rumusan yang sangat jelas. Tidak ada keraguan lagi, tidak perlu filsafat' yang rumit-rumit, tidak butuh debat kusir ilmu kalam dan logika berbahasa bunga. Semuanya sudah jelas. Jalan pun sudah gamblang terbentang: Jalan Allah yang tidak memberikan peluang dan tempat kepada syaitan keparat dan kekuasaannya untuk menyesatkan manusia...

Ironi memang. Meskipun sangat jelas masalahnya, dan sang musuh ini senantiasa bersikap "atece" (all time confrontation), masih saja banyak manusia yang menganggap dan menjadikannya sebagai sahabat dekat yang paling setia. Padahal ia adalah musuh yang nyata bagi manusia.Firman Allah:
- Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia ". (QS. 12:5) (QS. 17:53).
"Dan berkatalah syaitan tatkala perkara hisab telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan begiku terhadapmu, melainkan sekadar aku menyeru kamu lalu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku dengan Allah sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang zalim itu mendapat siksaan yang pedih ". (QS. 14:22).

Inilah pengakuan syaitan, musuh manusia. Musuh abadi seorang muslim. Seteru yang paling sengit terhadap seorang da'i yang berjuang di jalan Allah SWT.

Sang Musuh yang Bodoh
Dalam ayat pembukaan di atas, Allah SWT menceritakan tentang bangsa jin yang takjub ketika mendengarkan Al-Qur'an. Dalam ayat ini pula Allah memberitahukan bahwa kekuatan bangsa jin terbatas, sehingga tidak mengetahui kedatangan Al-Quran kecuali setelah diturunkan. Juga karena Allah SWT senantiasa menjaga dan memelihara kitabNya ini.

Sebagian dari jin ini kemudian beriman kepada Al-Qur'an yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar dan lurus. Bukti keimanan jin ini, mereka mentauhidkan Allah SWT dan tidak memperserikatkan-Nya dengan satu apapun juga. Mereka menyatakan bahwasanya Allah tidak mengambil teman dan seorang anak pun di dalam keesaan-Nya. Maha suci Allah dari segala apa yang mereka katakan.Kemudian bangsa jin yang beriman ini, menyatakan, betapa bodohnya iblis, ketika dia ingkar dan kafir teradap Allah SWT. Betapa pandirnya sang musuh ini, ketika label "al-mal'un", Allah tetapkan terhadap dirinya, karena kedengkiannya terhadap manusia, karena selalu menjadikan indah sikap kufur terhadap Pencipta Yang Maha Gagah.

Inilah pengakuan dan penegasan bangsa jin yang mukmin terhadap ketololan dan kepandiran iblis al-mal'un. Dialah "Abu Jahal" dan tokoh pandir terbesar sepanjang abad. A1Qur'an menggambarkan sangat mungkin untuk mengalahkan kekuatan dan menundukkannya, karena tipu daya dan rencana-rencana jahatnya sangat lemah.
Firman Allah :"Sesungguhnya tipu daya syaitan itu lemah". (QS. 4:76).
Jelaslah bahwa kehidupan yang mulia hanyalah dengan mengikuti jalan Allah. Inilah satu-satunya jalan yang terjamin selamat dari kejahatan dan tipu daya musuh utama manusia, iblis.

Timbul pertanyaan, bukankah suatu kebodohan yang besar, manakala manusia berada di belakang "sang musuh yang tolol" ini? Apalagi sampai menjadi pengikut setia, taat, tunduk dan patuh kepada perintah-perintahnya. Manusia yang tidak mau mengenal Allah, menolak kemuliaan, kehormatan dan harga diri, menyuruh yang mungkar dan melarang perbuatan ma'ruf, bukankah lebih bodoh dari iblis?

Firman Allah :
"Syaitan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir),sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari pada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha luas karunianya lagi Maha Mengetahui" (QS. 2:268). Mengikuti jalan Allah dan berpegang teguh kepadanya serta menjauhkan diri dari iblis laknat dan antek-anteknya dari kalangan jin dan manusia, adalah jalan keselamatan satu-satunya.

Firman Allah :
"Tidak ada paksaan di dalam memasuki Dinul Islam, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thogut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar Iagi Maha mengetahui. Allah pemimpin, pelindung dan penolong orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan 'mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pemimpin, penolong dan pelindungnya adalah syaitan (thogut) yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan. Mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya . (QS. 2:256-257).

Minnaturrahman